Kamis, 20 April 2017

Generasi Menunduk


Pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini memudahkan manusia untuk saling berhubungan satu sama lain, jauh dengan yang jauh, jauh dengan yang dekat, dekat dengan yang jauh, dan dekat dengan yang dekat. Komunikasi menjadi salah satu hal yang terus dikedepankan oleh produsen telepon seluler hingga saat ini. Tetapi, ternyata bukan hanya komunikasi saja yang terus diperhatikan oleh produsen telepon seluler, melainkan bagaimana telepon seluler dapat menjadi teman dekat, teman berbisnis, bahkan teman disaat pengguna hanya seorang diri.

Mungkin beberapa hal diatas pula lah yang melatarbelakangi lahirnya smartphone. Smartphone, fungsinya kini bukan hanya sebagai alat komunikasi, peralihan fungsi dari tidak hanya komunikasi kepada gaming, bussines, dan beberapa hal lain yang dapat dinikmati oleh pengguna smartphone.

Fitur-fitur yang memanjakan pengguna smartphone hari ini, telah menjadikan dunia sebagai desa dengan stau kali ‘klik’. Pembaca, sadarkah anda dengan ke-autisan yang kini melanda kaula muda? Kaula muda saat ini lebih asyik dengan smartphone-nya, kurang peka dengan keadaan sekitar, dan menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh, lebih banyak ‘tunduk’ dibanding tegak.

‘Ketundukkan’ kaula muda pada smartphone-nya dewasa ini telah menggambarkan sebuah pemandangan yang menyedihkan, meski tidak semua kaula muda terkena syndrome ‘tunduk’ ini. Ketundukkan seorang pemuda pada smartphone akan mengakibatkan dirinya kehilangan rasa empati, simpati, dan antipasti terhadap situasi di sekitarnya, ia lebih asyik dengan dunianya sendiri. Ketika seseorang tengah asyik dengan smartphone-nya mungkin kebakaran sedang terjadi tetapi ia tidak menyadarinya, mungkin perampokan sedang terjadi namun ia tak membantu mencegahnya, mungkin perbincangan hangat seputar korupsi di kelas tengah terjadi namun ia tak memerhatikannya, atau bahkan ia mencuekkan kekasihnya sendiri yang mencintainya setulus hati dan memilih bercumbu dengan smartphone miliknya, mengerikan bukan?. 

Kehadiran smartphone setidaknya memberikan manfaat komunikasi yang jauh lebih baik dan lebih mudah bagi manusia, manfaat ini sejatinya menjadi hakikat dari kelahiran smartphone itu sendiri. Namun, ternyata bukan manfaat saja yang ditimbulkan, berkat kehadiran smartphone efek negative seperti ketundukkan itu pun ikut dirasakan. Sejujurnya, sampai hari ini penulis sendiri belum mengetahui obat yang dapat menyembuhkan penyakit tunduk ini, satu hal yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca adalah jangan biarkan ia terus menundukka kepala anda.  

Bagikan

Jangan lewatkan

Generasi Menunduk
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.