Selasa, 18 April 2017

Memandang Perilaku Seorang Manusia


Manusia adalah mahluk sosial, setidaknya itulah salah satu teori yang sering dikemukakan orang-orang dikelasku. Memang benar, manusia adalah mahluk sosial yang harus bahkan membutuhkan teman untuk menjalani hidupnya walaupun manusia mempunyai sifat mandiri yang tertanam dalam dirinya.

Dalam kehidupan sosialnya, manusia tidak bisa menghindari interaksi yang terjadi dengan sesamanya, meskipun sedikit. Interaksi yang terjadi sering menimbulkan beberapa permasalahan yang komplek, dan tak jarang menusia bergontok-gontokan satu sama lain karena hal itu.

Manusia yang secara lahiriah memiliki sifat egois, selalu ingin menang sendiri dan tak peduli pada apa yang terjadi terhadap sesamanya. Sifat egois ini terkadang menjadi kaca penyekat bagi setiap manusia untuk menilai jenisnya dan memandang darimana mereka berasal tanpa memandang apa yang ia lakukan. Egoisme inilah yang menjadi pemicu dari beberapa permasalahan sosial yang sering terjadi sampai saat ini.

Sebenarnya, tidak perlu memandang darimana orang itu berasal saat menilainya, tetapi penilaian akan terbentuk dengan sendirinya saat interaksi antara kita dengan orang itu terjadi. Sisi baik seseorang akan muncul, sisi buruk seseorang akan muncul begitu pula penilaian kita.

Saya kira tidak bijak bila kita menjustifikasi seseorang itu buruk hanya dengan mengetahui darimana ia berasal dan agama apa yang ia anut tanpa melihat sisi baiknya dalam masyarakat dimana ia tinggal. Ini pikiran yang kerdil, sungguh pikiran yang sangat kerdil. Diceritakan dalam satu kisah bahwa Rasulullah SAW pernah melepaskan seorang lelaki yang tidak beriman sedang ia adalah tawanan perang kaum muslimin saat itu, beliau melakukannya karena lelaki itu sering melakukan perbuatan yang baik pada sesamanya dan berakhlak mulia. Rasulullah menyukai orang yang berbuat baik, tanpa memandang ia berasal darimana dan beragama apa.

Kisah tersebut mencerminkan kalau ternyata pintu kebaikan itu tidak terbuka hanya bagi orang yang beragama tertentu saja, melainkan bagi setiap orang, tanpa melihat latar belakangnya. Jika cara pandang kita sama seperti yang dicontohkan rasul, tentu takkan ada lagi sekat yang memisahkan kita, dan tatkala sekat itu telah menghilang, bukankah dunia ini menjadi indah???

Bagikan

Jangan lewatkan

Memandang Perilaku Seorang Manusia
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.