Pesatnya perkembangan teknologi
informasi dewasa ini memudahkan manusia untuk saling berhubungan satu sama
lain, jauh dengan yang jauh, jauh dengan yang dekat, dekat dengan yang jauh,
dan dekat dengan yang dekat. Komunikasi menjadi salah satu hal yang terus dikedepankan
oleh produsen telepon seluler hingga saat ini. Tetapi, ternyata bukan hanya
komunikasi saja yang terus diperhatikan oleh produsen telepon seluler,
melainkan bagaimana telepon seluler dapat menjadi teman dekat, teman berbisnis,
bahkan teman disaat pengguna hanya seorang diri.
Mungkin beberapa hal diatas pula lah
yang melatarbelakangi lahirnya smartphone. Smartphone, fungsinya kini bukan
hanya sebagai alat komunikasi, peralihan fungsi dari tidak hanya komunikasi
kepada gaming, bussines, dan beberapa
hal lain yang dapat dinikmati oleh pengguna smartphone.
Fitur-fitur yang memanjakan pengguna
smartphone hari ini, telah menjadikan dunia sebagai desa dengan stau kali
‘klik’. Pembaca, sadarkah anda dengan ke-autisan yang kini melanda kaula muda?
Kaula muda saat ini lebih asyik dengan smartphone-nya, kurang peka dengan
keadaan sekitar, dan menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh, lebih banyak
‘tunduk’ dibanding tegak.
‘Ketundukkan’ kaula muda pada
smartphone-nya dewasa ini telah menggambarkan sebuah pemandangan yang
menyedihkan, meski tidak semua kaula muda terkena syndrome ‘tunduk’ ini.
Ketundukkan seorang pemuda pada smartphone akan mengakibatkan dirinya
kehilangan rasa empati, simpati, dan antipasti terhadap situasi di sekitarnya,
ia lebih asyik dengan dunianya sendiri. Ketika seseorang tengah asyik dengan
smartphone-nya mungkin kebakaran sedang terjadi tetapi ia tidak menyadarinya,
mungkin perampokan sedang terjadi namun ia tak membantu mencegahnya, mungkin
perbincangan hangat seputar korupsi di kelas tengah terjadi namun ia tak
memerhatikannya, atau bahkan ia mencuekkan kekasihnya sendiri yang mencintainya
setulus hati dan memilih bercumbu dengan smartphone miliknya, mengerikan bukan?.
Kehadiran smartphone setidaknya memberikan
manfaat komunikasi yang jauh lebih baik dan lebih mudah bagi manusia, manfaat
ini sejatinya menjadi hakikat dari kelahiran smartphone itu sendiri. Namun,
ternyata bukan manfaat saja yang ditimbulkan, berkat kehadiran smartphone efek
negative seperti ketundukkan itu pun ikut dirasakan. Sejujurnya, sampai hari
ini penulis sendiri belum mengetahui obat yang dapat menyembuhkan penyakit
tunduk ini, satu hal yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca adalah jangan
biarkan ia terus menundukka kepala anda.
Bagikan
Generasi Menunduk
4/
5
Oleh
Unknown