Senin, 03 April 2017

Ingat Tiga Perkara Agar Kuliah Tetap Membara

gambar via Unsplash by Mike wilson
Libur telah tiba
Libur telah tiba
Hore! Hore!
Kenal petikan lagu di atas? Petikan lagu di atas berisi keriangan saat liburan sudah di depan mata, tercium baunya, terasa hawanya. Liburan, barangkali sesuatu yang ditunggu banyak orang. Sulit dihitung dengan jari mahasiswa yang berpikir bahwa liburan dapat kembali menyalakan bara di dalam dada mereka agar kembali semangat menjalani kehidupan kuliah. Ini tidak salah. Bepergian ke pantai, pegunungan, bermain air, menghirup udara sejuk ala pegunungan, bernyanyi di antara api unggun, membakar ayam, dan hal menyenangkan lainnya yang menjadi semacam agenda untuk mengisi waktu liburan, barangkali dapat menyalakan kembali bara itu. Ada juga yang mengisinya dengan berkunjung ke rumah nenek, ikut les gitar, belajar mengemudi, bahkan bekerja. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu liburan.  Namun, apa semua hal itu dapat menjamin bara kembali menyala? Siapa tahu malah meletup seperti petasan cabe, lalu padam.
Bara semangat yang kita miliki tidak jarang berada pada titik paling rendah. Titik ini membuat pemiliknya ogah-ogahan melakukan sesuatu yang sepele seperti menaruh gelas di rak atau mencuci piring, apalagi kuliah. Perasaan yang dialami ini tidak mengasyikkan sama sekali. Dunia seolah berputar dalam slow motion yang menjemukan. Kuliah menjadi hal mneyeramkan. Saat berada pada kondisi ogah-ogahan ini pelajaran yang bisa didapatkan di kelas malah kabur entah kemana. Masa ogah-ogahan biasanya muncul di tengah semester, atau bahkan sejak liburan usai dan semester baru hendak dimulai. Nah, jika sejak awal semester baru sudah ogah-ogahan, apa ma uterus-terusan liburan?
Untuk memantik bara itu kembali menyala dan mendapatkan pelajaran yang memang seharusnya didapatkan, liburan memang sebuah alternatif, tapi tidak selamanya liburan dapat memantik kembali bara di dada agar menyala lagi, maka barangkali cara lain yang perlu dilakukan adalah mengingat kembali niat saat hendak kuliah, tujuan yang ingin dicapai dan orang-orang yang berdiri di belakang kita. Ketiga perkara di atas tidak jauh dari diri kita. Yang pertama dan kedua, semuanya terdapat di dalam diri kita. Sedangkan yang ketiga, jaraknya bisa saja jauh, tapi secara emosional amat dekat seperti keluarga, kekasih, teman, sahabat, guru, dosen, bahkan ibu kost.
Niat, ini hal paling mendasar dari semua yang kita kerjakan setiap hari. Tanpa ini, perkara yang kita selesaikan barangkali terasa hampa, kosong. Niat, barangkali beberapa patah kata yang kita ucapkan, resapi, dan kita teguhkan dalam hati sebelum mengerjakan sesuatu, seperti yang dilakukan sesaat sebelum beribadah. Mengingat niat kita, barangkali akan membuat wajah kita terasa ditampar untuk kembali berusaha dan berusaha, tentu mengingatnya bukan sekadar mengingat.
Tujuan barangkali bisa sama dengan niat, tetapi yang saya maksud tujuan ini semacam ingin menjadi siapa kita di hari depan. Seseorang di antara kita barangkali ingin menjadi seorang guru, ia kuliah di jurusan pendidikan, dan mengalami ogah-ogahan di tengah perkuliahannya. Ia harus mengingat bahwa dirinya ingin menjadi guru, terlebih menjadi Pegawai Negeri Sipil, untuk itu ia perlu serius belajar dan lulus. Ia harus mengingat ingin menjadi siapa dirinya dengan penuh keseriusan.
Orang-orang yang di belakang kita, adalah mereka yang berharga dan menghargai keberadaan kita. Mereka ada untuk kita, dan kita untuk mereka. Saat bara kita meredep, mengingt mereka barangkali dapat membuat bara itu tetap menyala, meski kecil, terlebih berkobar besar. Sesekali, kita juga mesti menyempatkan membayangkan orang-orang di belakang kita menampakkan beragam raut, seperti tersenyum, murung, menangis, dan marah. Raut mana dari mereka yang membuat kita menunduk dan membisu, maka jangan sampai mereka menampakkannya sebab oleh sikap ogah-ogahan kita dalam kuliah.
Ketiga hal yang saya paparkan di dalam tulisan ini, barangkali dapat membantu kita untuk tetap mempertahankan bara di dada dalam segala hal yang kita jalani, terutama dalam perkuliahan. Bara semangat yang menyala saya pikir amat penting. Tanpa itu, pelbagai perkara yang kita lakukan akan terasaseperti angina yang ingin ditangkap dengan tangan kosong. Semoga, apa yang saya tulis ini dapat membantu kita semua.


Bandung, 26 Januari 2014

Bagikan

Jangan lewatkan

Ingat Tiga Perkara Agar Kuliah Tetap Membara
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.